Home » » Tragedi Tenggelamnya KM Bahuga di Selat Sunda

Tragedi Tenggelamnya KM Bahuga di Selat Sunda



Kapal Motor Bahuga Jaya lintas Merak-Bakauheni tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker Noor Gaftar pada Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 05.16 WIB. Kapal tersebut tengah menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.
Jumlah penumpang kapal feri KM Bahuga Jaya yang tenggelam di perairan Selat Sunda pada Rabu (26/9/2012) dini hari diperkirakan ratusan orang.
"Data tentang jumlah penumpang pejalan kaki maupun penumpang dan pengenda belum bisa kami pastikan karena masih menunggu data dari ASDP Cabang Merak," kata Manajer Operasi PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, di Bakauheni, Rabu.
Kapal tersebut mengangkut ratusan kendaraan roda empat dan dua, serta puluhan penumpang pejalan kaki. Ia menyebutkan, feri KM Bahuga Jaya tenggelam di Selat Sunda, sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, pada Kamis sekitar pukul 04.20 WIB, dalam pelayaran dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.
Mengenai penyebab tenggelamnya feri itu, ia mengatakan belum bisa memastikannya meski ada yang menyebutkan bahwa feri itu bertabrakan dengan tanker dan kargo. Feri itu mengalami robek di bagian lambungnya. Heru menyatakan belum mengetahui jumlah korban.
Kepala Polda Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Jodie Rooseto melakukan peninjauan langsung ke Pelabuhan Bakauheni untuk melihat kondisi penumpang KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tertabrak kapal tanker Nogastar di perairan Selat Sunda sekitar pukul 04.48 WIB, Rabu (26/9/2012).

Jodie Rooseto mendatangi para penumpang KM Bahuga Jaya yang selamat di Kantor ASDP Pelabuhan Bakauheni. Dia pun terlihat sempat berbincang-bincang dengan beberapa penumpang yang selamat.

Data terakhir yang didapat di lapangan menyebutkan, penumpang yang selamat dan berhasil diangkut ke darat mencapai 208 orang. Masing-masing diangkut dengan kapal Gelis Rawuh 38 orang, kapal Munikline sebanyak 70 orang, kapal Bontang sebanyak 20 orang, kapal Mufida sebanyak 15 orang, kapal Dwitia sebanyak 3 orang, kapal Rajabasa 23 orang, kapal Nusa Agung sebanyak 37 orang, dan kapal Jatra III sebanyak 2 orang.

Pencarian dan pengangkutan korban hingga kini masih terus dilakukan tim gabungan dari Tim SAR dan Polair Polda Lampung.

sumber : kompas
Share this article :

No comments:

Post a Comment